Terhitung dari tanggal 4 Desember 2017 siswa BIMA program EPA telah menyelesaikan pelatihan Bahasa Jepang selama 10 bulan di Yayasan Bina Mandiri Asean. Setelah siswa lolos matching dari hasil Matching yang diumumkan oleh BNP2TKI pada bulan Oktober lalu, siswa dipulangkan dan menunggu kurang lebih 2 bulan untuk memulai Pra-pelatihan yang akan dilaksanakan pada bulan November.
Tepat pada hari selasa, tanggal 20 November 2018, siswa secara resmi akan memasuki pelatihan bahasa Jepang lanjutan di PPPPTKI selama 6 bulan sebelum keberangkatan ke Jepang. Sebelum pelatihan bahasa dimulai, siswa akan mengikuti Placement test atau test penempatan kelas pada tanggal 21 November. Siswa akan diuji kemampuan bahasanya sebelum dimulainya pelatihan lanjutan dan kami harap siswa bisa memasuki kelas bahasa Jepang yang teratas.
Selain itu, 6 orang siswa BIMA Program Magang yang merupakan Akselerasi dari program EPA sudah diberangkatkan ke Jepang pada tanggal 11 November dan peserta magang JIAEC tersebut akan melakukan pelatihan lanjutan di Narita-Jepang selama 1 bulan. Setelah menyelesaikan pelatihan lanjutan di Narita, peserta magang tersebut akan langsung bekerja di Panti Lansia masing-masing selama 3 tahun. Sementara siswa BIMA program EPA jika telah menyelesaikan pelatihan lanjutan di PPPPTKI selama 6 bulan, siswa akan diberangkatkan ke Jepang dan harus mengikuti pelatihan lanjutan kembali di Jepang selama 6 bulan dan baru bisa mulai bekerja di Panti Lansia. Jika sudah lulus Ujian Nasional Keperawatan di Jepang, maka siswa bisa bekerja lebih lama di Jepang dan menjadi careworker yang bersertifikat.
Perbedaan program EPA dan program Magang salah satunya adalah jangka waktu pelatihan bahasanya yang berbeda. Meskipun siswa BIMA program EPA harus menjalani pelatihan bahasa yang cukup lama, kami yakin kemampuan bahasa Jepang siswa sudah tidak diragukan lagi dan siap untuk bekerja dan berprestasi di Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar